Gue sedang berada di sebuah coffee shop berlokasi di dekat rumah gue. Gue terbilang sering ke tempat ini entah hanya untuk bertemu dan ngobrol dengan teman-teman gue atau numpang buka laptop. Sore ini, gue berniat melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan, jadi gue membawa laptop. Nggak lupa gue juga hubungin teman-teman gue via whatsapp siapa tahu mereka ingin bergabung. Biasanya kalau sudah agak malam baru kita ngobrol-ngobrol. Sambil membuka tab job portal , gue juga sambil iseng buka quora sekedar cari insight , atau menikmati tulisan-tulisan dari banyak orang. Lalu ada satu pertanyaan yang telah dijawab oleh quoranian yang membuat gue akhirnya menulis ini, yaitu tentang bagaimana laki-laki bisa bucin terhadap pasangannya. Kata kunci, bucin. Iya, bucin. Dengan melihat kata bucin, gue langsung teringat diri gue yang memang tergolong bucin ketika menjalin sebuah hubungan dengan seseorang. Karena prinsip gue ketika mencintai seseorang, gue akan memberi seluruh hati gue, diri gue
Dengan rezeki yang berbeda kita terlahir Aku dan timbaan air sumur untuk mencuci Kau dan telepon genggam terbaru pada masa itu Satu hal tentangmu, bagaimana kau berproses dan terbentuk Berdiri, tetap berpijak dan berdamai dengan situasi Ketika indah memilih berpaling setelah lama berpihak Semesta mendewasakanmu, melepas ikatan ketergantungan Mencerai-berai kebodohan masa muda Kau tumbuh, bersama dirimu yang susah payah kau atur Kembali hidup, setelah memilih sementara redup Tak protes karena sepiring nasi untuk sehari Hingga sibuk membahagiakan orang-orang terkasih Kau selalu lebih hebat dari apa yang kau ceritakan Dan untuk menilaimu tak butuh waktu sewindu Tegak, memandang dan menertawai kepiluan Bermetamorfosis menjadi rajawali dengan sayap kokohmu Lalu hati, bagian dari dirimu yang selalu ingin kuselami Ia melahirkan kau beserta segala ketulusanmu Menjagamu tetap hangat, ketika amarah hendak berkuasa Mencerminkan seutuhnya dirimu ta