“Anak-anak, kita sudah sampai di Tanjung Papuma. Ibu beri kalian waktu dua jam untuk menikmati indahnya tempat ini. Garis kuning di ujung sana adalah batas kalian berpergian. Kalian tidak boleh melebihi batas itu. Mengerti?” tanya Bu Ros. “Siap, bu!” jawab kami serempak. Aku memisahkan diri dari teman-temanku. Kamera sudah kukalungkan di leherku sejak di bus tadi. Udara di sini sangat sejuk, banyak sekali batu-batu besar. Sungguh objek alam yang indah. Aku menghirup napas dalam-dalam lalu aku mengeluarkannya pelan-pelan. Tanjung Papuma, tempat yang saaaangat indah. Bu Ros benar. Aku membidik kameraku ke arah sebuah batu besar yang tengah dihantam ombak. KLIK. Hasilnya bagus, warnanya terlihat natural. Ada kesan emosi di dalam foto yang berhasil kuambil. Sasaran kedua ku adalah batu di sebelah utara dekat pohon kelapa. 1... 2.... HEI! Ada seorang gadis di sana. Siapa dia? Ah, si cantik berlesung