Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Satu Apresiasi

Dengan rezeki yang berbeda kita terlahir Aku dan timbaan air sumur untuk mencuci Kau dan telepon genggam terbaru pada masa itu Satu hal tentangmu, bagaimana kau berproses dan terbentuk Berdiri, tetap berpijak dan berdamai dengan situasi Ketika indah memilih berpaling setelah lama berpihak Semesta mendewasakanmu, melepas ikatan ketergantungan Mencerai-berai kebodohan masa muda Kau tumbuh, bersama dirimu yang susah payah kau atur Kembali hidup, setelah memilih sementara redup Tak protes karena sepiring nasi untuk sehari Hingga sibuk membahagiakan orang-orang terkasih Kau selalu lebih hebat dari apa yang kau ceritakan Dan untuk menilaimu tak butuh waktu sewindu Tegak, memandang dan menertawai kepiluan Bermetamorfosis menjadi rajawali dengan sayap kokohmu Lalu hati, bagian dari dirimu yang selalu ingin kuselami Ia melahirkan kau beserta segala ketulusanmu Menjagamu tetap hangat, ketika amarah hendak berkuasa Mencerminkan seutuhnya dirimu ta

Mei, 2019

Keenggananku berhenti mencintai tak kunjung angkat kaki Indah, pada matamu aku menelusuri arti diriku yang berdiri dengan sepotong roti Waktu tidak akan pernah terulang, kata orang Maka aku ingin sungguh-sungguh menikmati segalanya--tiap langkah yang membawa kita bertemu, serta sakit jika mungkin semesta akhirnya memilih tak merestui Aku pecandu segala hal tentangmu Izinkan aku terus Terus mengucap doa hingga kita benar-benar bersama tiap malam Hingga aku berulang kali menyaksikan sinar matahari menyentuh sebelah kanan wajahmu tiap pagi Aku mengagumi Seni Tuhan mencipta rasa pada tiap hati manusia Aku mengagumi Seni Tuhan dalam mencipta versi terbaik dirimu

Surat Untukmu

Aku bukanlah perempuan yang akan mengatakan “ya” saat diberi opsi untuk menjalin hubungan jarak jauh. Namun denganmu, aku benar-benar mempertimbangkannya. Merubuhkan tembokku sendiri, memberanikan diri untuk mengambil keputusan yang bagiku cukup sulit. Ucapanmu saat itu membuatku yakin, bahwa mungkin ini opsi yang harus kupilih. Asal bersamamu, pikirku. Hubungan yang kini kujalani bersamamu merupakan sebuah pembelajaran bagiku tentang bagaimana mendewasakan diri. Tentang bagaimana pentingnya saling percaya dan menjaga komunikasi. Tentang bagaimana pentingnya membiarkanmu menyelesaikan kesibukanmu, melakukan aktivitasmu, hingga mengijinkanmu tetap bermain bersama teman-temanmu. Aku sungguh berterima kasih kepada sosokmu yang sabar membentukku menjadi lebih baik. Yang tak meninggalkan walau berulang kali aku melakukan kesalahan. Tanganmu masih tetap bisa kuraih, dan langkahmu tak sedikitpun mendahuluiku. Kamu membuatku begitu mencintaimu dengan tutur katamu, dengan dirimu yang siag